First Checked 2018's Bucket List
22 Februari 2018
[18.02.2018]
Puncak Basundara, Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur.
2045 mdpl.
Orang bilang, alam mampu menunjukkan jati diri setiap orang. Alam mampu menarik keluar tiap sisi paling buruk dari dirimu. Alam mampu membentuk suatu keluarga yang utuh maupun juga menjauhkan seseorang dari sebuah keluarga. Alam mampu menunjukkan jati dirimu. Alam juga mampu membentuk karakter baru pada pribadimu. Begitu kata mereka.
Dulu, aku tidak percaya dan menganggap bahwa itu semua hanyalah bualan dramatis yang dibuat oleh anak – anak pecinta alam. Tapi, pada faktanya aku sendiri mengalami hal tersebut baru – baru ini. Pengalaman pertama kali untuk mendaki gunung ini, syukurnya dilakukan bersama teman – teman baru di program studi Teknik Geofisika. Sebuah keluarga yang berdiri dan hidup dari sebuah kebersamaan.
Acara malam keakraban untuk mendekatkan diri dengan angkatan maupun antar angkatan di atasnya ini merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh anak-anak Geofisika Universitas Brawijaya. Tradisi yang terus – menerus dilakukan dengan harapan agar cap sebagai prodi tersolid ini tidak pernah lepas dari nama Geofisika. Acara penuh suka cita, pendekatan, dan tanpa ada iming – iming perpeloncoan ini merupakan momen untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.
Aku, mahasiswi perantau yang biasa hidup di daerah tropis yang panas dan jarang melakukan olahraga selama satu tahun terakhir ini awalnya ragu dengan diri sendiri apakah mampu untuk sampai di puncak dan turun lagi dengan keadaan sehat walafiat. Tetapi, pada faktanya aku tidak selemah yang selama ini aku kira. Dua hari itu pula aku sadar bahwa jati diriku yang sebenarnya adalah orang yang suka mencoba sesuatu yang menguji adrenalin dan melakukan hal – hal baru yang sebelumnya tabu dalam hidupku. Termasuk mendaki gunung ini. Dua hari tersebutlah yang membuatku yakin bahwa aku benar – benar layak untuk menjadi bagian dari keluarga Geofisika. Bahwa diriku cocok untuk menjadi geofisikawan alih – alih arsitek atau desainer.
Acara dimulai sejak subuh pada tanggal 17 Februari 2018 untuk berkumpul, pemanasan, lalu mendaki ke pos – pos hingga akhirnya pada pukul tiga sore aku telah tiba di bumi perkemahan Latar Ombo untuk melakukan kemah semalam. Besok paginya pada tanggal 18 Februari 2018, pada pukul setengah tujuh pagi, aku mendaki hingga mencapai Puncak Basundara dengan ketinggian 2045 mdpl. Sebuah gunung yang kecil dibandingkan dengan gunung – gunung lain. Namun, berdasarkan cerita dan pendapat teman – teman lain yang pernah mendaki sebelumnya, medan di Gunung Panderman lebih susah karena terlalu licin.
Acara ini membuatku tau siapa saja teman – teman terbaikku. Acara ini menarik keluar sisi yang selama ini tersembunyi di dalam diriku. Menunjukkan karakter asli orang – orang terdekatku dan membuatku mengenal lebih orang – orang yang selama ini tidak aku kenal dengan baik.
Pengalaman pertama ini, menjadi pengalaman paling berkesan dalam 18 tahun hidupku.
Terimakasih Teknik Geofisika UB
-T
Terimakasih Teknik Geofisika UB!
-T